Postingan

Teka-Teki

"Kamu adalah teka-teki yang ingin aku tebak tetapi justru aku yang terjebak didalamnya." *** Melihatmu yang tetap menjadi terang walau dalam kegelapan. Merasakan kamu yang menjadi lebih kuat saat dirobohkan. Bahkan mengetahui kamu tetap berdiri tegak saat orang lain menggoyahkan. Semua akan hal tersebut memercikkan rasa penasaran akan hidupmu. Bagaimana mungkin kamu bisa sekuat itu? Bagaimana bisa hal itu mampu memikat hatiku? Rasa penasaran itu menyeretku dalam dekapanmu. Dekapan yang belum pernah kutemui sebelumnya, sangat menenangkan dan membuatku lupa akan beban yang ada di kepala. Semakin lama, dekapan itu semakin kuat ku rasa hingga aku tak bisa melepasnya. Sungguh ini sangat membingungkan. Mengapa aku rela tersesat dalam labirin hidup kamu? Pertanyaan itu terus menari dalam ingatan. Ku akui hal ini merusuhkan hatiku. Karena sebelumnya, tak pernah terlintas dibenakku akan terjebak kedalam hidupmu. Sekarang, lebih dari dari rasa penasaran itu ada hal yang tenga

Merengkuh Masa Lalu

Teruntuk kamu yang datang sekejap namun pergi begitu lama. *** Kau yang hanya datang sesaat. Mengutuhkan sebuah harapan. Menghapus air mata. Membuatku tertawa. Memperlakukanku seolah aku amat berharga. Seolah-olah aku berarti didalam hidupmu. Untuk kemudian pergi disaat hatimu telah reda oleh luka. Meninggalkan aku yang telah ada rasa. Aku tahu kau datang disaat hatimu tengah sepi. Butuh pelampiasan. Butuh tempat untuk bersandar. Dan akulah tempat yang kau tuju. Akupun tahu kau hanya sekedar menatap bukan menetap. Jika dari awal aku tahu akan hal itu, semestinya tak akan ada rasa yang tercipta, tak akan ada rindu yang semakin menggila. Sayangnya, hati tidak bisa membohongi bahwa kini aku telah jatuh hati. Aku terlalu bahagia saat kau ada, hingga lupa bahwa kau akan meninggalkan luka. Aku terlalu bahagia saat itu, hingga tiba pada suatu detik dimana aku sadar bahwa sesungguhnya kau tak pernah membahagiakan. Kau hanya menghibur dirimu sendiri agar tak kesepian lagi da

Monokrom

 "Jangan buatku percaya bahwa sesuatu yang hitam itu putih" *** Aku berusaha percaya bahwa sesuatu yang hitam itu putih, sesuatu yang gelap itu terang dan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Sama seperti halnya aku percaya bahwa kamu akan menyukai diriku. Aku mengenalmu melalui bisikan temanku, ia menceritakan sedikit hal tentang kamu. Hanya setitik yang ia ceritakan hingga buatku tak lirik. Awal dari ketidak tertariknya aku pada sosokmu membawaku pada sebuah perkenalan. Memang aku yang mengajakmu berkenalan dan memang aku tidak pernah menyesal akan hal itu karena saat itu aku hanya ingin menjadi teman kamu. Tetapi aku menyesal membiarkan diriku berlarut-larut dalam pertemanan itu. Sekarang bukan sekedar sebuah pertemanan yang ku ingin darimu, melainkan lebih dari itu. Aku tahu percaya pada kata " hanya teman " dalam sebuah hubungan antara laki-laki dan perempuan adalah sebuah kesalahan. Bukannya aku menganggap kamu sebagai teman, melainkan aku mengi

Harapan Senja

" Jangan kamu biarkan harapku hanya menjadi harap, aku perlu kamu lagi untuk mewujudkan harapan itu. " *** Sore ini hujan turun lagi, tepat saat sang senja pergi pada pelariannya. Dan lagi hujan membasahi pipiku yang katamu gempal ini, tepat saat kamu pergi meninggalkan ku sendiri. Hanya dinginnya malam yang menyelimuti kepergianmu kali ini, tak ada genggam dan hangatnya pelukmu lagi. Atas kepergianmu, aku tidak tahu lagi harus mengadu pada siapa. Karena aku tahu kepergianmu adalah kesalahanku dan akupun tahu kesalahanku. Aku begitu menyesal telah mengabaikan kepercayaanmu demi dia, laki-laki yang merusak semuanya. Aku menyesal telah menghilangkan senyum manismu, demi senyum palsunya. Aku terlena akan perhatiannya padaku waktu itu, padahal semua orang tahu jika kamu yang lebih perhatian dibandingkan dia meski tidak kamu tunjukkan. Memang benar kata orang, apapun yang kita lihat tidak ada belum tentu hal itu benar tidak ada. Atas harapan semu, aku tidak tahu lagi harus me

Kenangan Kecil

Hai kamu, apa kabar? Sudah 10 tahun lamanya kita tak bertemu lagi. Untuk pertama dan terakhir kalinya kita bertemu adalah saat dimana aku liburan ke Jakarta. Apa kamu ingat akan hal itu? ***** Aku masih berumur 7 tahun saat itu, aku juga masih malu-malu seperti kamu. Bahkan aku mengetahui namamu saja lewat ibuku karena aku tak berani menanyakan langsung padamu. Tahukah kamu? Di Jepara, dikota kelahiranku, aku merindukan sosokmu. Sosok yang ingin lebih kukenal siapa dirinya. Tetapi sayang aku tak tahu dimana dirimu. Saat liburan waktu itu aku sering melihatmu bermain layang-layang disore hari dan aku ingin melihatnya untuk sekali lagi. Jika kamu sadari, dulu aku sering memperhatikan gerak-gerikmu. Caramu bersepeda serta tangan lincahmu yang memainkan setiap benang layangan yang kamu bawa. Bahkan dulu kamu pernah berlari mengejar layangan putus, haha itu sungguh lucu. Mengingatmu membuatku ingin melihatmu lagi dan lagi. Masih ingat dengan ice cream yang kuberi? Saat melihatmu bermain

Layanganku

Dua tahun kita telah menjalin sebuah pertemanan yang begitu akrab, orang lain mungkin bisa menyebutnya sebagai sepasang kekasih tetapi bagi kamu itu hanyalah sebuah hubungan perteman. Hingga tanpa kusadari aku mulai memiliki rasa sama kamu. Rasa yang tak pernah kutahu kapan datangnya dan rasa yang tak bisa kujelaskan. Terlebih lagi rasa yang tak bisa ku ungkapkan. Sekarang jarak diantara kita semakin jauh, bahkan sebelum kamu mengetahui perasaaanku. Ya kamu seakan layangan yang lepas dari genggamanku, melayang-layang semaumu dan sulit tuk kuraih lagi. Kini, aku pun hanya bisa melihat layangan itu terbang bebas seperti aku melihatmu pergi tinggalkanku sendiri. Dulu kamu pernah bilang bahwa kamu ingin lebih dekat denganku, kamu ingin lebih mengenalku. Ah ternyata kata-kata itu hanya bualanmu saja, kamu pergi disaat kita hampir sedekat nadi. Kamu hanya menganggapku teman yang dengan mudahnya kamu tinggalkan saat kamu telah menemukan pujaan hatimu. Maaf jika aku terlanjur berharap le

Penawar Luka

Sebelum aku mengenal kamu, move on dari dia adalah hal yang mustahil bagiku. Dia yang datang dengan cinta lalu pergi meninggalkanku dengan luka. Dia yang    mengenalkanku pada cinta lalu buatku enggan untuk jatuh cinta lagi, jika cinta harus jatuh untuk kesekian kalinya. Aku benar-benar muak akan ribuan bualan manis yang diberi oleh seorang lelaki. Aku lelah dengan kehadiran seorang lelaki jika akhirnya ditinggal lagi. Aku jenuh menunggu sebuah kepastian. Hingga tanpa alasan kamu hadir, menawarkan rasa dan merubah pendapatku tentang jatuh cinta. Kamu bisa buatku merasakan jatuh cinta lagi tanpa peduli nanti akan jatuh lagi atau tidak. Diawal kamu begitu meragukan. Kamu sering datang dan pergi semaumu, membuatku ingin pergi dari hidupmu agar kamu tak bisa lukai hatiku. Karena masih awal, aku belum terlalu dalam mencintaimu jadi kurasa akan lebih mudah melupakanmu. Namun, sebesar apapun usaha yang aku lakukan agar tidak bertemu denganmu selalu gagal karena rencana Tuhan. Dibalik